Sabtu, 04 Maret 2017

Seribu Keindahan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu

Ho ho ho ho ho ho

Udah pernah denger Kepulauan Seribu? Gugusan beberapa pulau yang berada di sebelah utara Kota Jakarta. Di sini ada beberapa pulau yang cukup terkenal. Saya sebutin ya satu persatu. Pulau Pari, Bidadari, Tidung, Harapan, Kelapa, Pramuka, Onrust dan lainnya. Untuk kali ini saya akan berbagi cerita di Pulau Tidung. Pulau ini terbagi menjadi dua pulau yaitu Tidung besar dan Tidung kecil.

Untuk mencapai ke pulau ini, kalian harus menyeberang lewat Muara Angke atau nama lainnya Pelabuhan Kali Adem, Pluit, Jakarta Utara. Dengan mengeluarkan biaya 45k maka anda sudah dapat menyeberang ke pulau Tidung. Pembukaan tiket penyeberangannya pukul 7 pagi dan akan berlayar pukul 8 atau setengah 9 jika molor. Langsung cek this picture ya......





Ini Kapalnya Gan

Ini Harga Tiketnya

Sunrise Di Pantai Indah Kapuk
Sunrise Kawasan Elit heuheu

Meninggalkan Pelabuhan
Disuguhi Pemandangan kayak gini
Indah coy

Tiba di Pulau Tidung Besar
Busyet Jernih Bener Airnya Mak

Dilarang Ambil Bini Orang
HeuHeuHeu

Dermaganya Gan

Untuk sampai ke sini 
Kalian saya saranin sewa sepeda 
Biayanya 15k perhari
Lumayan buat keliling pulau ini

Selfie dulu di Jembatan Cinta

Kapal Nelayan

Sampai di Tidung Kecil
Saya saranin lagi ya, bagi yang budjetnya tipis mirip saya mending ngecamp di Pulau Tidung Kecil cuma izin sama petugas setempat bayar 15k nanti langsung dianterin ke belakang kantor 
Pantainya jernih enak buat santai apalagi ngecamp 

Balai Konservasinya

Saya ngecamp sendiri heuheu
Malamnya takut karena dipantai ini yang tidur cuma saya. Serem

Viewnya :)

Yang suka jump dari jembatan boleh deh dicoba

Indahkan

Jembatan yang menghubungkan Tidung Besar dan Tidung Kecil

Santai dulu bro
Sembari menikmati semilir pantai

Banyak Mangrove yang tumbuh disini
Karena eh karena di Kepulauan seribu hampir terserang abrasi 

Wonderfull Tidung Island

Nelayan cari apa?
Lihat air atau mancing ikan

Serasa milik sendiri

Hutan Bakau 

Saat malam hari.
Ada cerita sedikit ya. Berhubung ada pertandingan sepakbola maka saya malamnya nikmati tidung besar sembari bersepeda. Nah banyak warung kalau pas malam hari tutup jadi cukup susah sih cari teman ngobrol. Untungnya ada satu warung yang buka dan ada tvnya pula. Nongkronglah saya disitu. Bercanda tawa dengan warga setempat membuat saya kagum akan persaudaraan beda daerah ini. Bayangkan jika the jak dan bobotoh selalu bermusuhan di sepakbola tapi tidak dengan dikehidupan aslinya. Nyatanya di pertandingan itu ada bobotoh dan the jak bisa duduk manis sembari menikmati pertandingan. Syukurlah

Menikmati senja

Sewa sepeda 15k perhari

Banyak wahana yang ditawarkan pulau ini salah satunya banana boat dan banyak lagi

Tulang Paus Purba

Salah Upload 

Jernihkan?

Produks, Tanam, Nikmati Hasilnya

Dikala Senja Tidung Besar

Ini beli tiketnya disini

Muara Angke

Pak Us

Siang Hari air surut


Oke itu saja dari backpacker saya ke pulau Tidung. Untuk kawan kawan yang akan dan mau kesini yang pertama yaitu
1. Datang pagi pas penyeberangan
2. Biaya penginapan 120k Tidung Besar
3. Ngecamp hanya di Tidung Kexil biaya simaksi 15k
4. Jangan buang sampah sembarangan
5. Sewa sepeda 15k
6. Sinyal selain simpati susah
7. Makanan minimal 15k ayam goyeng 25k
8. Kelilinglah pantai dengan sepeda
9. Jangan heran di sini banyak sepeda motornya
10. Ada ATM
11. Kalau mau pulang usahakan pagi karena penyeberanganya emang pagi
12. Berfotolah dan share ke teman anda tunjukan bahwa Jakarta juga punya Pulau seperti Lombok:)

Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya. Terima kasih yang sudah segan mampir di lapak ane. Saya ucapkan banyak terima kasih.

Sabtu, 11 Februari 2017

Bali, Surga Indonesia

Bali, mendengar orang bicara Bali saja membuat saya langsung semangat buat bahas tentang satu pulau ini. Pulau dimana pluralisme bisa hidup berdampingan tanpa adanya perusaknya. Itu menurut saya. Keindahan alam Bali dan di padukan kecantikkan kebudayaannya membuat para manusia akan selalu merindukkan tentang Bali, bagi yang sudah kesana khususnya. Yang belum pernah cepat gih nabung buat backpacker kesana. Daripada banyak omong langsung ke topiknya ya.

Cerita ini adalah sambungan cerita saya saat berkunjung ke Lombok. Saya tiba di Padang Bai sekitar pukul 7 malam. Keadaan saat itu sepi hanya ada segelintiran orang yang menawarkan mobilnya untuk menjadi taksi. Saya cari dulu taksi beneran eh enggak ketemu jangankan taksi, ojek saja saya enggak menemukkannya apalagi bus.

Sekedar info jika dari lombok usahakan sampai di Padang Bai pagi hari sekitar jam 7. Karena eh karena akan ada Bus Bahagia yang paling murah menunggu kedatangan anda. Kalau malam yang seperti saya di buru oleh dua orang lebih dan bertatto untuk segera naik ke mobilnya. Alias agak maksa apalagi tampangnya killer. Langsung saja langsung dari Padang Bai naik taksi siluman harga pertama 100k tapi bisa di tawar jadi 70k itu duduk di depam kalau belakang mah sekitar 40k. Ingat ya perlu di ingat bahwa saya kurang pandai menawar.

Sampai di Terminal Ubung saya nginep di kos'an temen jadi Alhamdullilah uang bisa hemat. Kalau mau nginep paling enak dan murah di poppies lane 1 harganya miring-miring kalau pas low session. Sewa motor sekitar 50-75k pandai menawar ya. Saya rekomendasikan buat pelancong untuk naik motor jika ingin melihat keindahan alam Bali.

Dalam planning saya Kintamani menjadi tujuan pertama saya. Pukul 7 saya langsung berangkat dengan motor temen saya. Bali kalau pagi juga macet ya. Cukup mudah untuk ke Kintamani dari Denpasar cukup ikuti plank hijau di pinggir jalan anda pasti enggak bakalan kesasar.

Lewati gianyar, banyak rumah yang menjajakan barang seni. Dan yang paling saya suka lewat Ubud. Terasing sawahnya, rumah adat, monkey forest semuanya menyatu indah dalam Ubud. Setelah Ubud saya melewati Tampak Siring setelah itu langsung ke Kintamani. saya hanya mampir sebentar foto dengan background Gunung Batur.



Keindahan Gunung Batur


Itu gunung apa ya? 


Esok esok uwis foto maneh. Iki durung adus loh...


Informasi......


Foto lagi ah


Monumen apa ya?


Setelah dari Kintamani langsung ke Desa Penglipuran. Salah satu Desa Adat yanh paling saya kagumi.


Desa adat yang bersih dari sampah. Patut dijadikan desa percontohan bagi seluruh desa Indonesia.


Memberikan sejajen.


Where will you go?


Pura utamanya di Desa Penglipuran, Kab. Bangli.


Orang Indonesia bertemu bule ingin minta foto sama kan orang bule ini juga minta foto sama pemuda Bali.


Lihat foto ini hati jadi adem.


Kerbersihan Pangkal Pujian.


Sebelum sampai di Desa Penglipuran maka anda akan melewati Bambo Forest alias Hutan Pring kalau di Jawa namanya Barongan.


Tiket Masuk Desa Penglipuran 10k


Kearifan Lokal.


So Sweet Moment cieeeeee


Pas mau ke pantai Kuta di Jalan deket Pasar Sukowati ada upacara adat Ngaben. Tahukan Ngaben? Kalau tidak tahu tanya Om Google.


Foto lagi ah......


Persiapan Ngaben....






Pantai Kuta dengan keindahan alam dan bulenya hihihi


Kuta Rock N' Beach


Foto lagi di depan kos"an temen.


Foto lagi di depan Gereja dekat Terminal Ubung, Denpasar.


Malamnya saya langsung pulang dengan naik Bus Jurusan Banyuwangi/Jember seharga 50k plus tiket penyebrangannya.


Tidur di Stasiun Banyuwangi Baru aman terkendali.
Cuci muka, sarapan, makan magnum almont saat menunggu KA berangkat


Kumpulan Tiket-Tiket.......


KA Sri Tanjung dari Banyuwangi berangkat jam 06:30 WIB


Awalnya perjalanan saya mudah saja. Menuju Gianyar, Ubud, Kintamani, Bangli (Desa Penglipuran), Pasar Sukowati, Tampak Siring, Istana Negara, Pantai Kuta, Rumble (Clothing milik JRX), Volvet Cafe (Cafe milik Bobby Kool) tidak mengalami kendala apapu. Biaya bensinpun hanya 50k plus masih full tank saat saya kembalikan. Tapi arus jalan Kuta ke Denpasar yang membingungkan membuat saya harus mabuk jalanan mengelilingi arus padat Kuta.